GENERASI MILENIAL: CERDAS BERTEKNOLOGI

Saat ini telah booming istilah generasi Milineal. Sebutan ini ditujukan kepada orang-orang yang akrab dengan komunikasi, media, dan teknologi digital. Marak terdengar bahwa keberadaan milenial dicirikan dengan kehidupan yang individual, cukup mengabaikan masalah politik, fokus pada nilai-nilai materialistik, dan kurang peduli dengan sesama. Namun demikian, kelompok Generasi Y ini memiliki sisi yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi Milineal atau juga disebut Generasi Y ini memiliki pemikiran yang terbuka, artinya bisa menerima perubahan yang ada dengan cepat dan sigap. Selain itu, Generasi Milineal memiliki kepercayaan diri yang tinggi, sehingga dirinya mampu mengekspresikan segala perasaannya dengan lebih bervariasi. Ciri lainnya terlihat pada saat bekerja. Generasi Milineal adalah pribadi yang optimis dan terbuka dengan kritik-saran. Jadi, tak perlu ragu ketika berhadapan dengan generasi satu ini.

Apa sebenarnya Generasi Milineal itu? Generasi Milineal atau dikenal dengan Generasi Y merupakan kelompok demografi setelah Geerasi X (Gen-X). Para ahli dan peneliti menggunakan awal tahun 1980-an, pertengahan tahun 1990-an, dan awal tahun 2000-an sebagai masa penghitungan adanya generasi ini. Ternyata keberadaan Generasi Milineal bisa kita asumsikan dimulai dari orang-orang yang kini berusia 39 tahun (1980-2019). Mereka yang dikategorikan dalam Generasi Milineal telah banyak mengalamani kemodern-an zaman disertai teknologi yang canggih (misalnya gawai). Kegiatan komunikasi tak lagi harus dilakukan secara langsung. Gawai yang diciptakan pada zamannya mampu mengubah dunia menjadi jarak-jarak yang amat dekat. Relasi keluarga, rekan, berbisnis, dan pendidikan dapat dilakukan dengan mudah di mana pun dan kapan pun.

Keberadaan gawai memang menjadi dewa bagi manusia. Kecanggihannya acap kali dijadikan jalan instan untuk melakukan kegiatan. Selain untuk berkomunikasi, gawai seringkali dimanfaatkan sebagai media dalam pendidikan. Kemajuan zaman yang semakin canggih mendorong para praktisi pendidikan menjajal satu alat ini. Bak disuguhi olahan seafood, siswa menerima dengan baik keberadaan gawai di kelas. Mereka sangat senang dan menikmati suguhan dari gurunya. Materi yang telah dikemas apik oleh guru menggunakan gambar, bagan, dan alur yang jelas membuat siswa semakin bersemangat untuk belajar. Tak ada lagi kata aduh…. ngantuk! …. capek! …. bosan ….malas …. dan sebagainya dari siswa. Kegiatan pembelajaran berjalan dengan asyik dan menyenangkan. Tujuan pembelajaran selalu tercapai dengan hasil optimal. Inilah Generasi Milineal yang sesungguhnya: cerdas berteknologi.