Pahit Manis Kemerdekaan - Sebuah Puisi

Pahit Manis Kemerdekaan

oleh : Didi Prasetyobudi

76 tahun silam hidup dalam penjajahan
Terkekang, tepenjara, menangis pedih
Rusuk patah, menahan pedihnya peperangan
Hati teriris, kebebasan terbatasi

Kerangka menjerit dalam jasad yang mati
Jeritan terdengar sampai cakrawala sunyi
Bumi terkikis oleh kekejaman nurani
Bertahan hidup demi merah putih ini

Dalam kekangan berusaha untuk bangkit
Mengangkat senjata untuk Bumi Pertiwi
Pahlawan Bangsa menyerang dalam rasa sakit
Hanya kata merdeka untuk Bumi Pertiwi

Tanpamu Bumi Pertiwi bagaikan laut hampa
Tanpa cintamu kemerdekaan tak akan tercapai
Tanpa darahmu Bangsa ini tinggalah asa
Tanpa tekad kuatmu perjuanganmu tinggalah mimpi

Jasamu kini terkenang dalam relung hati
76 tahun jasamu kan kukenang dalam diri
Bentangan sayap juangmu menghiasi negeri
Inilah kemerdekaan untuk bumi pertiwi

Sayap Garuda membentang di angkasa
Merah putih berkibar di cakrawala
Indonesia raya berkumandang di jagat raya
Saatnya kuteriakkan Merdekaaa,,,,,

Kebumen, 26 Agustus 2021
Jawa tengah, Indonesia

***

Didi Prasetyo Budi adalah Guru Bahasa Indonesia SMKN 1 Gombong. Bapak 2 anak ini baru saja meraih Juara 1 Kategori Puisi Terbaik dalam Lomba Cipta Puisi dengan tema Kemerdekaan yang diselenggarakan oleh Cahaya Pelangi Media Probolinggo Jawa Timur.

Semoga dapat menjadi inspirasi Guru, Karyawan, dan Siswa agar dapat menorehkan prestasi.