Proyek Siswa dan Pembiasaan Budaya Positif Bangunlah Jiwa Raganya di SMKN 1 Gombong

Gombong, Kebumen – SMKN 1 Gombong memilih tema Bangunlah Jiwa Raganya pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dilaksanakan dengan sistem blok pada 11 September s.d 22 September 2023. Topik khususnya adalah hal-hal yang terkait dengan Kesehatan Mental (Mental Health), Pola Hidup Bersih dan Sehat, Anti Bullying, dan Pembiasaan Budaya Positif di sekolah, serta ada beberapa proyek yang dikerjakan siswa. Senam Kreasi dan pembuatan iklan layanan masyarakat adalah proyek yang dikerjakan oleh siswa secara berkelompok.

“Harapan kegiatan ini adalah menginternalisasikan Profil Pelajar Pancasila pada diri peserta didik kelas X dan XI melalui pembiasaan-pembiasaan baik selama kegiatan P5 tema Bangunlah Jiwa dan Raganya,” ujar Noor Ika Lailya, M.Pd., wakil kepala sekolah bidang kurikulum, pada Selasa (19/09/2023).

Setiap pagi siswa melakukan apel untuk mendapat arahan dari pembina apel. Petugas apel setiap hari berbeda sesuai dengan jadwal apel yang sudah disusun oleh Tim P5 SMKN 1 Gombong. Melalui penjadwalan semacam ini diharapkan para siswa berkesempatan yang sama untuk mengaktualisasikan dirinya serta belajar untuk bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.

Tanamkan Karakter Siswa yang Religius: Membaca Asmaul Husna, Shalat Dhuha, dan Hafalan Surah Ad-Dhuha serta Membaca Kitab Suci

Selain kegiatan sarapan sehat yang membangun kesehatan fisik, kegiatan religius juga tidak kalah penting. “Begitu pula dengan kegiatan religius seperti sholat dhuha dan hafalan untuk muslim serta kegiatan rutin keagamaan sesuai agama dan kepercayaan peserta didik masing-masing yang bisa membangun jiwanya,” tutur Noor Ika Lailya, M.Pd.

Setelah apel, siswa, koordinator, dan fasilitator membaca nadhom asmaul husna secara bersama-sama yang dipimpin oleh salah satu pengurus Rohis.

Nadhom asmaul husna merupakan rangkaian lirik atau syair yang mengungkapkan ke-99 nama baik Allah SWT dengan irama atau melodi. Melantunkan asmaul husna dapat menjadi cara yang efisien dan cepat untuk menghafal 99 nama Allah yang mulia.

Menurut Ustadz Amien Nurhakim yang dilansir dari nuonline (islam.nu.or.id), “Asmaul Husna sendiri sebenarnya memiliki keutamaan-keutamaan tersendiri, banyak rahasia dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Apalagi jika sudah terbiasa mengimplementasikan Asmaul Husna dalam sikap kesehariannya, seperti sifat Rahman yang artinya Maha Penyayang, maka bentuk pengimplementasiannya adalah dengan menyayangi seluruh makhluk-makhluk Allah ﷻ.”

Kemudian, siswa secara bergantian melakukan Sholat Dhuha di Masjid Al Amin SMKN 1 Gombong. Bagi siswa putri yang sedang berhalangan menghafalkan Surah Ad-Dhuha terlebih dahulu. Seluruh siswa diberi tugas menghafalkan Surah Ad-Dhuha yang kemudian disetorkan kepada fasilitator.

Siswa yang menganut agama selain Islam mempelajari Kitab Suci sesuai dengan keyakinan agamanya di Perpustakaan Dian Pustaka SMKN 1 Gombong didampingi oleh Sujito,S.Pd.,salah satu koordinator P5 yang juga memfasilitasi kegiatan religi bagi siswa non muslim. Selanjutnya, para siswa tersebut mengekspresikan hasil pembelajaran religi mereka melalui ringkasan, peta konsep dan rencana tindak lanjut untuk implementasi ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya.

Dengan kegiatan keagamaan yang dilakukan, “yang diharapkan agar mereka (para siswa-red) memiliki karakter religius atau karakter beragama yang baik, dekat dengan Tuhannya untuk menghadapi setiap persoalan hidup,” tutur Akhmad Khoeroni, M.Pd, koordinator kerohanian Islam di SMKN 1 Gombong yang juga salah satu fasilitator P5, pada Selasa (19/09/2023).

Sarapan Pagi Bersama

Menurut Noor Ika Lailya, M.Pd, “Sarapan sehat bersama merupakan pembiasaan baik agar peserta didik dapat mengasah 5 KSE (Kompetensi Sosial Emosional) yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dalam memilih makanan bernutrisi yang dikonsumsi sehari-hari demi kesehatan dirinya. Hal ini merupakan aksi sekolah untuk memerangi kebiasaan buruk generasi Z yang cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji yang akan membahayakan dirinya dan masa depannya”

Dikutip dari alodokter.com, sarapan bukan hanya memberikan energi pada anak, tetapi juga membawa berbagai keuntungan bagi kesehatan mereka dan dapat meningkatkan prestasi di sekolah. Dalam penelitian, terungkap bahwa anak-anak yang secara rutin sarapan memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami masalah berat badan atau obesitas dibandingkan dengan anak-anak yang tidak melakukannya. Selain itu, sarapan pagi bersama juga menumbuhkan kebersamaan antar siswa dan guru.

Semut (Semangat Memungut) Sampah

Setelah sarapan pagi, siswa memungut sampah yang dihasilkan dari kegiatan sarapan bersama. Ini menanamkan tanggung jawab untuk menangani sampah yang dihasilkan siswa sendiri dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Siswa memungut sampah secara kolosal di pagi hari setelah sarapan dan di sore hari setelah kegiatan selesai.

Harapannya siswa dapat terbiasa untuk peduli lingkungannya, baik di rumah, di sekolah, atau di manapun mereka berada.

Outbound

Mei Rosita Sari, S.Pd, Fasilitator P5 dan Guru BK SMKN 1 Gombong, mengatakan, “Tujuan outbound untuk melatih kerjasama tim, mengasah kreativitas, melatih kepemimpinan, membentuk pribadi yg percaya diri, dan menyenangkan serta menghilangkan kejenuhan.”

Ada 5 jenis permainan dalam sesi outbound yang dilaksanakan di Lapangan SMKN 1 Gombong pada Senin – Selasa, 18 – 19 September 2023. Hari pertama ada Menara air,  Estafet air, Blind ball. Sedangkan di hari kedua ada Menara air dan Estafet bola.

Ada alasan dalam penentuan jenis permainan. “Pertimbangan utamanya adalah efisien waktu karena waktunya terbatas, selain itu permainan yg dipilih bisa melatih kekompakan dan kerjasama tim,” ujar Mei Rosita Sari, S.Pd.

Senam Kreasi

Senam merupakan salah satu di antara berbagai cabang olahraga yang menggunakan berbagai gerakan tubuh. Dalam kegiatan senam, dibutuhkan kecepatan, kekuatan, serta keserasian dalam gerakan fisik. Senam bisa membantu seseorang untuk menjaga kebugaran, menambah kekuatan, kelenturan, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Dalam Senam Kreasi P5 ini diharapkan siswa dapat membuat senam yang kreatif, energik, sehingga dapat menyehatkan tubuh. Masing-masing kelompok membuat minimal 10 menit gerakan senam. Lagunya bebas, ada satu lagu wajib yaitu lagu Pelajar Pancasila.

“Penampilan senam merupakan salah satu aktivitas dalam kegiatan P5. Kekompakan kelompok dibutuhkan di sini. Kita juga harus dapat berkreasi sekreatif mungkin untuk menentukan gerakan senam yang akan ditampilkan nanti.” kata Nur Alifah Alfiyyahni dari Kelas X TKJ B.

Siswa mempersiapkan senam dari jauh-jauh hari, “Dua minggu lebih, Pak. Untuk persiapan, membuat gerakan dan memilih lagu,” kata salah satu siswa yang tidak mau disebutkan namanya pada Selasa (12/09/2023).

“Ada tujuh aspek yang dinilai dalam Senam Kreasi, pertama variasi gerakan, power gerakan, kekompakan tim, kesesuaian gerakan dengan musik, aspek penampilan, dan ketepatan durasi,” terang Nafis Akhsan, S.Pd., selaku fasilitator kelas XI DKV C di Ruang Instruktur TKJ pada Selasa (19/09/2023).

Fasilitator menilai penampilan Senam Kreasi siswa secara langsung pada Senin (18/09/2023) untuk kelas X dan pada Selasa (19/09/2023) untuk kelas XI. Sedangkan Tim Koordinator P5 menilai dari video yang diunggah siswa di kanal youtube masing-masing kelompok. Juminah, S.Pd., salah satu koordinator P5,menjelaskan gabungan nilai tersebut nantinya akan dijadikan dasar penentuan kelompok terbaik di kelasnya. Sebanyak 30 kelompok terbaik dari masing-masing kelas akan memasuki babak final.

Babak Final akan berlangsung pada Rabu (20/09/2023) untuk kelas X dan Kamis (21/09/2023) untuk kelas XI. Dalam Babak Final ini, 30 kelompok akan tampil di hadapan seluruh siswa dan Dewan Juri.

Ada 7 kelompok senam yang masuk dalam nominasi favorit yang dipilih oleh Bapak dan Ibu Koordinator P5. Seluruh siswa kelas X dan kelas XI akan memiliki kesempatan untuk memilih senam favorit versi mereka melalui formulir yang telah disiapkan.

Pada hari Jum’at (22/09/2023), seluruh warga sekolah akan mengikuti sesi senam yang akan dipandu oleh 3 kelompok senam yang dipilih oleh Dewan Juri pada Babak Final.

Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat

Kegiatan literasi sangat penting dalam membantu perkembangan anak-anak, “Menurutku dengan adanya kegiatan literasi P5, anak-anak menjadi lebih tertantang untuk membuat sebuah karya positif dalam bentuk ILM (Iklan Layanan Masyarakat),” ujar Hafid Masruri, S.Pd., Fasilitator P5, pada Senin (25/09/2023).

Ia juga menekankan perlunya pendekatan yang berbeda dalam implementasi literasi, terutama literasi digital, mengingat era generasi Z. Dalam konteks ini, Hafid Masruri menyatakan, “Butuh pendekatan yang berbau digital supaya anak-anak tertarik dan tertantang untuk mencari tahu.”

Lebih lanjut, Hafid Masruri menekankan hasil positif dari kegiatan ILM, bahwa anak-anak dapat menerapkan ilmu yang mereka pelajari melalui pesan yang disampaikan dengan baik. Namun, ia juga mencatat pentingnya ketentuan pembuatan ILM yang baik.

Hafid Masruri berharap bahwa kegiatan literasi seperti ILM dapat menjadi bagian rutin dari pembelajaran anak-anak, dan ia juga menyarankan untuk mengembangkan kegiatan literasi yang lebih inovatif untuk meningkatkan minat siswa. Ia percaya bahwa dengan pendekatan yang menyenangkan, kegiatan literasi dapat diterima dengan lebih baik oleh siswa.

Tema iklan layanan masyarakat yang dibuat adalah Bullying dan Pola Hidup Bersih dan Sehat.

Ada seratus lebih video yang dihasilkan oleh siswa kelas X dan kelas XI. Dari seratus lebih video tersebut dipilih 20 video untuk ditayangkan di GOR Susilo Sudarman pada Jum’at (22/09/2023).

Tantangan yang dihadapi

Dalam pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Noor Ika Lailya, M.Pd, telah mengidentifikasi beberapa tantangan yang perlu diatasi. Ia menjelaskan, “Tantangan pertama adalah transformasi pola pikir dan kebiasaan peserta didik. Beberapa karakter bawaan peserta didik seperti orientasi pada hasil instan dan kurangnya manajemen waktu menjadi hambatan. Melalui rangkaian kegiatan P5, kami berupaya membentuk budaya positif di kalangan peserta didik, mendorong mereka untuk mengatur diri mereka sendiri dalam hal-hal yang lebih berarti.”

Lebih lanjut, Noor Ika Lailya mencatat, “Peningkatan kompetensi sosial emosional, termasuk kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, awalnya terasa sulit dicapai. Namun, seiring berjalannya kegiatan P5, tantangan ini semakin berkurang dan mengurangi beban sekolah dalam menanganinya.”

Kemudian, ia menggarisbawahi tantangan kedua terkait dengan penyelarasan visi dan misi warga sekolah. Noor Ika Lailya mengungkapkan, “Untuk mewujudkan budaya positif di sekolah, partisipasi aktif dari semua warga sekolah sangat penting. Namun, perbedaan pemahaman dan implementasi visi dan misi sekolah oleh sebagian warga sekolah adalah masalah krusial yang perlu segera ditangani.”

Dia menambahkan, “Kegiatan P5 diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih baik dalam kualitas pembelajaran dengan menciptakan pemahaman yang seragam dan komitmen bersama dalam mewujudkan visi dan misi sekolah. Meskipun Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pernah menghadapi kendala dari sebagian kecil warga sekolah yang perlu lebih aktif dalam berpartisipasi, hal ini lebih karena perbedaan persepsi terkait konsep P5 yang sebenarnya merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah.”

Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya merupakan salah satu tema pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yaitu kegiatan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang mengamati dan mencari solusi mengenai masalah-masalah yang ada di sekitar. Dengan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila.

Proyek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan ruang bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan profil pelajar Pancasila.

Penulis: Nurul Arifin