30 Siswa SMKN 1 Gombong Mengikuti UKBI Adaptif

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud mengembangkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia atau yang disingkat UKBI. Hal ini diperlukan untuk menyetarakan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa besar di dunia. UKBI adalah tes standar untuk mengetahui kemahiran berbahasa penutur Bahasa Indonesia.

“Sebagai bangsa yang memiliki bahasa modern yang multifungsi dan memiliki jumlah penutur yang besar, bangsa Indonesia memang harus memiliki sarana evaluasi mutu penggunaan bahasa Indonesia.” dikutip dari laman resmi UKBI (https://ukbi.kemdikbud.go.id/)

Materi UKBI meliputi empat kemahiran berbahasa, yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengembangkan UKBI Adaptif yang pelaksanaannya secara daring. UKBI Adaptif merupakan tes untuk mengukur kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia yang desain ujinya disesuaikan dengan estimasi kemampuan peserta uji, mulai dari kemahiran yang terendah hingga kemahiran yang tertinggi.

30 siswa SMKN 1 Gombong mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia pada Senin (29/11/2021). Jadwal pelaksanaan UKBI untuk siswa SMKN 1 Gombong mengikuti Zona Waktu Uji 2 yaitu pukul 10.00 — 12.00 WIB. Siswa yang mengikuti UKBI Adaptif adalah siswa kelas XII.

Kegiatan ini adalah program dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang didukung oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dalam tajuk “UKBI Adaptif Merdeka bagi Pemangku Kepentingan Bidang Pendidikan”.

Tahapan kegiatan ini adalah yang pertama, sosialisasi dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah bersama Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Wilayah IX pada Kamis (21/10/2021) secara daring via aplikasi Zoom. Yang kedua, pendaftaran, verifikasi, dan penjadwalan yang dilakukan secara mandiri oleh siswa. Pendaftaran ditutup pada tanggal 25 November 2021.

Untuk program ini siswa mendaftar pada Paket 1 yang materi ujiannya hanya 3 seksi. Seksi 1 adalah mendengarkan, seksi 2 adalah merespon kaidah, dan seksi 3 adalah membaca.

Sebelum pelaksanaan siswa mendapat pembekalan dari Guru Bahasa Indonesia selama 3 minggu dengan memanfaatkan grup WhatsApp. Siswa diberikan materi penunjang untuk menambah wawasan dan siswa diberikan latihan soal. Salah satu latihan online yang disediakan oleh laman UKBI adalah aplikasi dengan alamat laman https://ukbi.kemdikbud.go.id/seriukbi/.

UKBI Adaptif dilaksanakan secara daring di laman https://ukbi.kemdikbud.go.id/.

“Hasil UKBI siswa SMKN 1 Gombong sudah bagus, 10 siswa mendapat predikat Sangat Unggul, 12 mendapat predikat Unggul, namun masih ada 8 siswa mendapat predikat Madya. Predikat Madya secara kompetensi sudah bagus. Namun, harapannya dapat lebih baik lagi.” kata Bapak Didi Prasetyobudi, S.Pd., salah satu Guru Bahasa Indonesia SMKN 1 Gombong.

Hasil UKBI peserta uji dipetakan ke dalam tujuh peringkat, predikat, dan rentang skor. Ketujuh predikat dapat diserangkaikan dalam satu ungkapan Isu Unggul Managitas (Istimewa, Sangat Unggul, Unggul, Madya, Semenjana, Marginal, dan Terbatas). Predikat Istimewa didapatkan dengan rentang skor 725–800. Predikat Sangat Unggul didapatkan dengan rentang skor 641–724. Selanjutnya rentang skor 578–640 mendapat predikat Unggul. Rentang skor 482–577 mendapat predikat Madya. Rentang skor 405–481 berpredikat Semenjana. Predikat Marginal jika skor tes 326—404. Yang terakhir predikat Terbatas jika memperoleh skor 251-324.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bapak Khosim Parmadi, S.Pd menyampaikan, “UKBI Adaptif ini sangat penting sebagai salah satu instrumen untuk mengukur kemampuan Berbahasa Indonesia siswa SMK ”.

“Kami berharap UKBI Adaptif ini menjadi program rutin dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Selain itu harapan kami kuota siswa yang mengikuti dapat ditambah lagi, tidak hanya 30 anak.” kata Bapak Khajar Wiryawan, S.Pd, selaku Guru Bahasa Indonesia SMKN 1 Gombong.

Ikuti Media Sosial Kami :